Tuesday, April 5, 2016

Pertumbuhan Ekonomi Cina Pengaruhi Pasar Modal RI

JAKARTA, TRIBUN - Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 belum resmi dibuka. Tetapi banyak analis yang memprediksikan iklim investasi pada tahun ini akan lebih baik. Selain disebabkan ekpektasi yang baik pada tahun ini, belanja modal pemerintah juga sudah bisa digunakan untuk menggeber proyek-proyek infrastruktur.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan bahwa kendati iklim pasar modal diprediksi membaik tetapi pasar juga harus waspada dalam menghadapi konstelasi global. Selain isu The Fed yang akan menaikkan Fed Fund Ratenya pada tahun ini ke level 1%, dirinya juga masih melihat perkembangan ekonomi Cina.

Menurutnya, Cina memiliki peran dagang yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia. Bila terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok maka akan berdampak pada terkoreksinya pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 0,2%-0,4% sehingga hal itu akan berdampak pada kondisi pasar modal.
"Pasar modal kan refleksi dari perekonomian, kalau Cina melambat konsumsinya maka harga komoditas dunia akan jatuh, Indonesia kena dampaknya. Perlambatan ekonomi Tiongkok turun 1% maka Indonesia turun 0,2%-0,4% tapi ekonomi Tiongkok sekarang 7% kalau turun mungkin sekitar 0,5%-1%," ujarnya di Jakarta, Minggu (3/1).

Selain itu, seberapa lancar proyek-proyek pembangunan juga akan menentukan indeks. Jika proyek pembangunan pemerintah berjalan mulus maka hal itu akan berdampak positif terhadap indeks, begitu pun sebaliknya. Pasalnya, pasar sudah menantikan proyek-proyek pemerintah berjalan sejak Januari tahun ini.
Kepastian The Fed untuk menaikan suku bunga juga menjadi faktor yang dapat menghantui kinerja IHSG pada awal tahun ini. Apalagi The Fed sudah mengkonfirmasi akan terus menaikkan suku bunganya hingga 2 tahun ke depan secara bertahap.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Random Posts

BTemplates.com