Kualitas kedua tim tidak perlu diragukan lantaran sama-sama berhasil mengatasi lawan-lawannya di babak semifinal dengan skor identik 1-0. Bahkan gol yang dilesatkan ke gawang lawan sama-sama melalui sundulan. Persib membungkam Bali United, sedangkan Arema menumbangkan Sriwijaya FC.
Jika melihat statistik selama mengarungi Turnamen Piala Bhayangkara 2016, kedua tim besar ini sama-sama memiliki pertahanan cukup ketat. Itu dibuktikan setelah keduanya hanya mengalami satu kebobolan saja bahkan sama-sama terjadi di laga pembuka turnamen.
Namun Persib lebih diunggulkan lantaran di laga selanjutnya mendapatkan tiga kali kemenangan secara beruntun hingga menembus babak semifinal dan melaju ke final. Sedangkan Arema hanya mampu mendapatkan dua kemenangan dan satu kali hasil imbang.
Selain itu, Persib terdepan soal jumlah gol setelah mencatatkan 7 gol dalam 5 laga. Sementara Arema mencatat 4 gol dalam 5 laga. 5 dari 7 gol Persib dicetak 3 bombernya Samsul Arif 3 gol dan satu gol untuk Juan Carlos dan Tantan, sementara 3 dari 4 gol Arema dicetak dua bomber Arema Gonzales dua gol dan satu gol oleh Sunarto.
Sehingga laga ini bukan hanya sekadar mengincar kemenangan saja namun sekaligus akan menjadi sebuah pembuktian siapakah bomber yang akan kembali menambah koleksi golnya hingga menjadikan sebagai top skorer di turnamen Piala Bhayangkara 2016. Statitik inilah yang membuat asisten Pelatih Persib Bandung, Herrie Setyawan sepakat untuk melabeli laga ini sebagai final ideal.
"Secara statistik, memang ini menjadi final ideal dua tim terbaik yang sama-sama tidak terkalahkan dan kebobolan paling sedikit. Ditambah lagi, dua tim punya reputasi besar dan suporter fanatik banyak juga. Jadi wajar kalau banyak orang bilang ini pertandingan final ideal," ujar Asisten Pelatih Herrie Setyawan.
Akan tetapi, Persib Bandung memiliki kenangan buruk saat menghadapi Arema Cronus setelah kandas 1-0 di ajang Bali Island Cup (BIC) 2016 sekaligus mengubur mimpi Persib untuk menjadi juara. Untuk itu, pelatih Persib Bandung, Dejan Antonic enggan kesalahan serupa kembali terjadi. Pelatih asal Serbia ini berharap para pemainnya fokus dan disiplin agar kemenangan bisa diraihnya.
"Satu peringatan buat pemain, buat tim yang baru ini, pasti pertandingan nanti berat, tapi sama saja, final adalah final. Saya yakin semua pemain akan memberikan 100% buat Persib," tegas Dejan. "Kami kemarin sudah main di Bali lawan Arema, kami mungkin kalah, sedikit kurang beruntung. Sekarang kami harus lebih pintar, kemarin kami kalah, tapi besok kami bisa menang," tambahnya.
Menurut Dejan, Arema lebih diunggulkan dibandingkan Persib karena tidak terlalu banyak merombak tim. Berbeda dengan skuat Maung Bandung yang mayoritas dihuni sejumlah pemain baru."Jangan lupa, mereka cuma ganti beberapa pemain, beda dengan Persib. Tapi tidak apa-apa, kami punya hati besar, kami lapar dan siap menggigit," tegasnya.
Di sisi lain, Arema pun sudah menyatakan tekad untuk meraih kemenangan. Sekaligus mendapatkan gelar kedua di pramusim ini pasca gelar Bali Island Cup (BIC) 2016. Tentunya, dengan dua gelar tersebut akan menjadi modal berharga bagi Arema sebelum terlibat di turnamen Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016 yang akan digelar pada pertengahan April mendatang. "Setiap pertandingan kami jelas ingin menang. Tak terkecuali saat melawan Persib," ujar pelatih Arema Cronus Milomir Seslija.
Namun Milo tetap menginstruksikan para pemainnya untuk waspada. Selain pernah merasakan kekuatan Maung Bandung, Milo juga menyebut Persib lebih diuntungkan soal masa persiapan. Pasca mengalahkan Sriwijaya FC di semifinal, Arema hanya memiliki waktu kurang dari tiga hari, sedangkan Persib bisa bersiap satu hari lebih banyak.
"Ya memang Persib diuntungkan satu hari lebih banyak untuk waktu istirahat dibandingkan kami. Tapi, itu sudah biasa kami jalani. Kita lihat saja di lapangan. Yang pasti Arema ingin juara," tegasnya.
0 comments:
Post a Comment